Bledug Ngramesan
Bledug Ngramesan tidak kalah menarik dengan Bledug Kuwu, Bledug Ngramesan terletak di desa Sendangrejo dusun Medang Kecamatan Ngaringan
Jumat, 10 Juni 2016
Sabtu, 04 Juni 2016
SUNAN BONANG ( MAKHDUM IBRAHIM )
- Memiliki nama asli Makhdum Ibrahim
- Lahir tahun 1450 M
- Ia adalah putra dari Sunan Ampel dari ibunya yang bernama Nyi Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban
- Setelah ia cukup dewasa, ia berkelana dan kemudian menetap di Bonang ( sebuah desa kecil di Lasem, Jawa Timur
- Ajaran Sunan Bonang berusaha memadukan ajaran ahlusunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks. Yang disampaikan melalui media dakwah kesenian.
- Ia menguasai ilmu fiqih, ussuluddin, tassawuf, seni, sastra, dan arsitekstur. Ajarannya berintikan pada filsafat isyq ( cinta ). Menurut Sunan Bonang cinta seperti dengan iman.
- Tahun 1425 Masehi beliau wafat dan di makamkan di daerah Tuban.
Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya
Masjid ini di dirikan tahun 1421 oleh Sunan Ampel. Masjid ini di bangun dengan gaya arsitektur Jawa kuna dan nuansa Arab. Masjid ini masih terpengaruhi budaya Hindhu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Di masjid ini tempat berkumpulnya para ulama dan wali dari berbagai daerah Jawa untuk membicarakan ajaran Islam sekaligus membahas metode penyebaran Islam di Pulau Jawa.
Jumat, 03 Juni 2016
Ajaran Sunan Bonang Dalam Falsafah Jawa
1.
Narimo ing pandum ( Menerima
segala rintangan dengn iklas )
2.
Gusti cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan ( Tuhan itu dekat dengn kita, meski kita tidak bisa
menyentuhnya )
3.
Ala lan becik iku gegandhengan, kabeh kuwi saka
kersaning Pangeran ( Kebaikan dan
kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan )
4.
Nata, nitis netes ( Dari
Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali
)
5.
Alam iki sejatinig Guru ( Alam adalah guru yang sejati )
6.
Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek
kusumpurnaning pati ( Kita bertangung
jawab untuk mencari kesehjahteraan hidup dunia dan akhirat
7.
Manungsa mung ngunduh wohing pakarti (Kehidupan manusia baik dan buruk akibabt dari
perbuatan manusia itu sendiri )
8.
Asah, asih, asuh ( Hidup
penuh kasih, belajar dan peduli kepada sesama )
9.
Kudu rukun marang tonggo teparo ( Hidup bertetangga harus senantiasa rukun dan damai )
10.
Eling, mawas diri, waspada ( Hidup dengan penuh kesadaran, pahami diri sendiri dan
tetap waspada )
11.
Budha, budhi ( Mereka
yang hidupnya tercerahkan akan meninggalkan pencerahan bagi orang lain )
12.
Heneng, hening ( Kedamaian
dalam hati akan mengantarkan pada kedamaian hidup )
13.
Ora keno nglarani ( Jangan
melukai orang lain )
14.
Rela lan legawa lair trusing batin ( Iklas lahir batin )
15.
Urip kang utama, mateni kang sampurna ( Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita
akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya )
16.
Kawula mung saderna, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo
( Lakukan yang kita bisa,
setelahnya serahkan kepada Tuhan )
17.
Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi
mangan lan turu ( Kurangi makan dan
tidur yang berlebihan agar kesehatan kita senantiasa terjaga )
18.
Adigang, adigung, adiguno ( Jaga kelakuan, jangan sombong dengan kekuatan,
kedudukan, ataupun latar belakangmu )
19.
Ambeg utomo, andhap asor ( Selalu menjadi utama tapi selalu rendah hati )
20.
Aja mbedakake marang sapadha-padha ( Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama
manusia )
21.
Mohon, mangesthi, mangastuti, marem ( Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk menyelaraskan
antara ucapan dan perbuatan agar dapat bereguna bagi sesame )
22.
Memayu hayuning pribadi, memayu hayuning keluarga,
memayu hayuning sesama, memayu hayuning bawana ( Berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga sesama
manusia, makhluk hidup seluruh dunia )
Langganan:
Postingan (Atom)